Rasa Kidung, Engwang Suksma Adiluhung, Yang Widhi, Oleh Kridaning Gusti, Gelar Gulung Kersaning Kang Maha Kuasa - "REYOG"
Showing posts with label Kesenian. Show all posts
Showing posts with label Kesenian. Show all posts

4/19/2014

Slompret Reyog

Keunikan dibalik tangisan si Banaspati... Kali ini saya akan bercerita tentang sebuah alat musik tradisional yang penuh misteri. alat tersebut adalah "Slompret Reyog".

Kenapa disebut unik? 

Kalo diperhatikan secara detail instrumen ini ternyata memiliki banyak keunikan salah satunya adalah suaranya yang melengking. instrumen ini yang membuat pertunjukan Reyog menjadi angker, karena instrumen Slompret menggambarkan irama kesedihan yang dipadukan dengan irama semangat dari Kempul Kenong maka terciptalah suatu irama yang aneh tapi menarik.


"Slompret" terdiri dari beberapa komponen, pada umumya adalah kayu Mentaos sebagai Cepor, tabung bambu tangga nada, kerucut Stainless sebagai Petingan pada tiupanya, kemudian Lambe sebagai pembatas serta Kepikan sebagai penghasil bunyi.

8/22/2013

Tua Nan Muda

Pagi itu(22/8), Matahari mendahului mata ini memulai aktivitas, alias saya bangkong(bangun kesiangan). Memang apa-apa(negasi dari tidak apa-apa). Pagi itu saya bergegas berangkat ke Desa Kalisat, Bungkal, Ponorogo. Tujuannya mengantarkan satu set kurang 2 buah Angklung yang tua dan rusak ke pengrajin/ seniman Angklung agar diperbaiki(alias servis). Angklung ini adalah bagian dari seperangkat gamelan Organisasi dan Paguyuban yang saya ikuti.

 
Beberapa menit kemudian, sampailah saya di rumah pengrajin/ seniman tersebut. Halaman yang cukup luas dan bangunan tua yang masih berdiri. Tak lama, seorang "tua nan muda" berjalan keluar, mengajak masuk ke dalam bangunan tersebut. Tujuan awalpun saya sampaikan. Belum sempat berkenalan, simbah bergegas ke serambi samping rumahnya yang di pinggir jalan raya dan berpemandangan jauh di timur sawah serta pegunungan Wilis.

2/02/2013

GONG


GONG dikenal sebagai instrumen kekuasaan transformasional. Ini adalah alat yang dengannya kita ditelan suara total, dan melalui intuisi kita, kita dibawa kembali ke kesehatan optimal dan keseimbangan. Gong adalah alat untuk mendukung manifestasi dari keberadaan harmonis fisik, mental, dan emosional. OM (ohm) nada gong menciptakan keheningan di dalam. Nada berkelanjutan gong menciptakan keabadian. Bangunan kombinasi nada yang menciptakan rasa levitasi atau ringan. Ini adalah kualitas yang unik dari resonansi gong yang mengintegrasikan berbagai elemen menjadi kekuatan sinergi, atau kerukunan fungsional. Kami juga memanggil nada yang dihasilkan oleh gong "nada perasaan," karena kita merasakannya dalam tubuh kita, serta mendengarnya. (terjemahan dari "The Way of the Gong", Don Conreaux - http://www.harmonyofthespheres.net)

Dua paragraf di atas adalah ilmu dari Master Gong Don Conreaux yang menerangkan makna salah satu alat musik tradisional yaitu GONG. Alat musik seperti apa GONG itu?

11/24/2012

OBYOKAN

Kesenian Reyog telah membawa nama Ponorogo jalan-jalan di daerah lain hingga di kenal penduduk Bumi. Mungkin penduduk luar Bumi(ciyussssss...he...he...) mengenal kesenian tradisional yang khas ini. Selamat! Terima kasih terucap untuk leluhur Seniman Kesenian Reyog, yang mungkin tidak menyangka menjadi sorotan jutaan mata.

Mari kita kembali ke judul, “OBYOKAN”. Sejak saya ikut disalah satu paguyuban Reyog di Ponorogo, cukup sering mendengar kata tersebut. Selain itu, ada kata “REYOG GARAPAN”, ”REYOG FESTIVAL”, “TABUHAN”, dan masih banyak lagi juga sering diucapkan teman-teman. Kali ini saya ingin membahas sedikit yang telah terdengar dan masih ada dalam ingatan tentang “OBYOKAN”.

Menurut apa yang terlihat mata, “OBYOKAN” pada umumnya merupakan hiburan tradisional khas Ponorogo berupa Tari Warok, Jathil, Bujangganong/ Ganongan, dan Tari Reyog/Barongan yang diiringi tabuhan sekelompok Pengrawit Reyog. Terkadang dalam “OBYOKAN”, Tari Kelana juga di ditampilkan, namun sangat jarang sekali. Di sini, kecuali Jathil, penari ataupun pengrawit tidak hanya orang tertentu atau yang ditentukan saja, warga sekitar yang bisa menari/menabuh juga dipersilahkan berpartisipasi, asalkan mampu. Biasanya tarian yang diminati warga adalah Tari Ganongan dan Tari Reyog/Barongan. Sedangkan penari Jathil sudah ditentukan sebelumnya. “OBYOKAN” juga sering disebut “GEBYAKAN”.

“OBYOKAN” dipentaskan dalam acara/hajatan seseorang atau perkumpulan. Misalnya, Syukuran RT, Lurah, Camat, atau Bupati baru, khitanan, pernikahan dan lain-lain. “OBYOKAN” dipentaskan di suatu tempat, kemudian berjalan berpindah tempat apabila yang mempunyai hajat menghendaki.

Seperti itulah sedikit cerita tentang “OBYOKAN”. Yang menarik di sini, hiburan tersebut terdengar dan terasa penuh energi. Energi cinta untuk menjaga dan merawat kesenian khas leluhur yang melegenda di Bumi Pertiwi. Meskipun terdengar kabar burung tentang sisi negatif “OBYOKAN”, Ayo Generasi Penerus! Kita meneruskan dengan cipta, rasa, dan karsa yang positif. Salam damai!

11/16/2012

When the children dance together

Selamat malam manteman blogger di mana saja berada. Selamat berjumpa lagi dengan saya di dunia yang maya ini. ho ho ho . . . Sekitar 3 bulan saya kurang fokus posting soal apa di sini. Mungkin dikarenakan beberapa kegiatan di atas tanah yang cukup menguras tenaga, pikiran, dan perasaan, membuat saya kelelahan sehingga kurang memperhatikan blog ini. Di hari-hari awal Tahun 1434 H ini, saya ingin mengucap Mohon maaf atas salah di  tahun yang lalu. Salam damai!!!


Baru saja kita lewati tanggal 1 Suro(Kalender Jawa). Khususnya di daerah Pulau Jawa, tanggal tersebut merupakan salah satu yang dikeramatkan penduduk lokal Jawa. Di Ponorogo sendiri juga diadakan ritual 1 Suro yaitu GREBEG SURO. Rentetan acara dimulai dari FRN(Festival Reyog Nasional) di Panggung Utama Ponorogo, Kirab Pusaka, Larungan di Telaga Ngebel dan GREBEG TUTUPAN di Petilasan Bantarangin, Sumoroto.

3/20/2012

Festival Seni Sabukjanur

Festival Reyog Nasional(FRN) merupakan salah satu event tahunan yang diselenggarakan di Ponorogo. Event yang diselenggarakan setiap menjelang Bulan Suro ini mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Event ini terselenggara berkat usaha keras dari seniman Reyog yang bekerja sama untuk menjaga kebudayaan khas kota kecil, Ponorogo tercinta agar tidak hilang ditelan kemajuan zaman.
Sampai saat ini festival tersebut masih sukses diselenggarakan. Pemerintah Indonesia pun turut serta menjaga kebudayaan kita dengan memasukkan Kota Ponorogo ke dalam daftar tujuan wisata Program Visit Indonesia yang bertema "Wonderfull Indonesia".

11/30/2011

Grebeg Suro Ponorogo

Inilah salah satu festival yang patut Anda saksikan di Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah festival yang tiap tahun digelar dan telah menjadi pesta rakyat Ponorogo. Grebeg Suro Ponorogo akan berlangsung di Ponorogo pada 20-27 November 2011.

Grebeg Suro ini digelar oleh masyarakat Ponorogo untuk menyambut bulan Suro atau bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Suro. Saat itu masyarakat Ponorogo mengadakan tirakatan semalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di Alun-Alun Ponorogo


6/28/2011

Ndang Ndang Ndang, Thuk, Nang Ning Nong Nung, Ketipung, Slompret, Gong Kempul, Gung

Awal bulan Juni kamaren, tepatnya tanggal 6, menjadi awal pementasan Tari Reyog di rumah warga dan keliling kampung. Pementasan itu untuk memeriahkan hajatan perkawinan salah satu warga Desa Mangkujayan. Kemarin, tanggal 27 Juni, menyusul 1 pementasan Tari Reyog lagi. Kali ini ada salah satu warga yang nanggap untuk memeriahkan hajatan kitanan anaknya. Pementasan tersebut mulai sekitar Pukul 14.00 WIB, istirahat ketika waktu Sholat Ashar, kemudian dilanjutkan sampai menjelang Maghrib.


Kemarin, seperti biasanya ketika ada salah satu warga yang nanggap Reyog, warga sekitar berbondong-bondong berkumpul untuk melihat hiburan yang jarang digelar ini. Warga berkumpul mengelilingi tempat pertunjukan yang bertempat di barat rumah pemilik hajatan. Di sana saya melihat semua golongan manusia, dari manusia usia balita, anak-anak, remaja, dewasa dan kakek-kakek. Mereka menikmati alunan gamelan, gerakan penari-penarinya dan mungkin ada beberapa manusia yang memahami untuk menambah ilmu tentang Tari Reyog. Selain foto di atas, berikut foto-foto yang lain :

5/07/2011

Bumi Ponorogo

Lagu Bumi Ponorogo
Karya : Dalang Poer

Lawan agung aljamal paseban ingsung
Lahir batin wes gambuh ing jiwa ingsun
Warok waskito amulat jagat gumulung
Pono awas andulu jagat gumelar
Gusti wes sampurno jiwo lan rogo
Kukuh jatine manungso
Bakuh bumi Ponorogo

Eling-elingo babat tanah Ponorogo
Soko Mbantarangin Prabu Klana Sewandana
Siswa ginarsih Sunan Lawu Brawijaya
Pecut Samandiman ingkang kinarya pusaka
Jumeglar-jumeglar koyo gorong gurnidra

Wektu lumaku candra wis gumanti warsa
Bumi Ponorogo nglairke para satriya
Sri Batoro Katong nyang warok Suramenggala
Roggowarsito ing gegasari suwito
Sentosa-sentosa kukuh bumi ponorogo

Yaoe . . . yaoe . . . yaoe . . . yaoeyaa . . . 4x

Tan teluk maring sasama
Tan bedhah ing parang muka
Saiyek saika praya
Manuggal Gusti kawulo
Merdika - merdika
Jaya Bumi Ponorogo


Lagu di atas menggunakan huruf latin yang umum digunakan. Berikut ini adalah lagu Bumi Ponorogo menggunakan Aksara Jawa (Hanacaraka). Tulisan berikut dalam bentuk beberapa file gambar dengan ekstensi *.gif karena pihak blogger sendiri belum menyediakan font Hanacaraka. Dengan menggunakan  font Hanacaraka yang saya peroleh dari internet, saya membuat tulisan tersebut.  Dalam posting kali ini, saya juga menggali ingatan-ingatan lama tentang penulisan Aksara Jawa (Hanacaraka). Mohon maaf apabila ada kesalahan. Saya menerima semen, pasir, batu-bata, batu, air, dll, sehingga diwaktu yang akan datang dapat membangun posting yang bersangkutan. He he he he  . . . . Trima kasih!

4/27/2011

Sang Prabu Kelono Sewandono

Pemerintah Ponorogo telah meresmikan cerita Prabu Kelono Sewandono mempersunting Dewi Songgolangit sebagai cerita yang ditampilkan dalam setiap pementasan Tari Reyog. Cerita tersebut memang melegenda dan sangat cocok dipentaskan. Cerita tersebut juga menjadi daya tarik yang kuat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sang Prabu Kelono Sewandono adalah tokoh utama dengan senjata pamungkasnya pecut "Kyai Samandiman". Tokoh yang muncul di bagian akhir ini menyempurnakan cerita dengan mencambukkan pecut ke kepala barongan alias Prabu Singobarong. Dalam buku "Asal-usul Reyog Ponorogo" diceritakan, Sang Prabu Kelono Sewandono mencambukkan pecut Kyai Samandiman ke kepala Prabu Singobarong yang terlena menikmati patukan burung merak memakan kutu-kutu di kepalanya. Cambukan pecut sakti tersebut merubah Prabu Singobarong dan burung merak menjadi hewan berkepala dua. Sang Prabu Kelono Sewandono berhasil menjadi pemenang dalam sayembara dan mengambil hati Dewi Songgolangit.

4/26/2011

Dewi Songgolangit

Dewi Songgolangit merupakan putri mahkota dari Kerajaan Kediri dalam salah satu versi cerita asal-usul Reyog Ponorogo. Mempunyai paras wajah yang cantik dan berbudi pekerti luhur menjadi daya tarik bagi raja-raja dan putra mahkota di wilayah Pulau Jawa. Sifat luhur tersebut ditunjukkan ketikan hendak memilih pasangan hidup. Sang Dewi memohon petunjuk dari Sang Hyang Widhi dengan bersemedi. Dan hanya ada satu pemenang yang berhasil mendapatkan hati Sang Dewi dengan mempertontonkan kesenian baru dan hewan berkepala dua sesuai syarat yang telah diucapkannya. Dialah Sang Prabu Kelana Suwandana dari Kerajaan Bantarangin yang berkuasa di Wengker, Ponorogo. Cerita tersebut menjadi cerita resmi dan abadi dalam setiap pertunjukan Tari Reyog.

Karena cerita yang populer tersebut, nama Dewi Songgolangit sangat terkenal di kota Ponorogo dan sekitarnya. Sebagai bentuk penghargaan terhadap kebudayaan yang mengharumkan kota Ponorogo, nama "Pasar Legi" yang telah terbakar hebat beberapa tahun lahu, kini telah berdiri bangunan pasar baru dan diberi nama "Pasar Songgolangit". Pasar tersebut menjadi salah satu pusat perdagangan tradisional dan moderen yang menjadi kebanggaan masyarakat Ponorogo.

4/23/2011

Resensi Buku "Asal-usul Reog Ponorogo"

Cerita Asal-usul Reog Ponorogo yang berkembang dimasyarakat luas terpecah menjadi beberapa versi. Ada yang bercerita tentang sindiran  Penguasa Kerajaan Wengker, Ki Demang Suryangalam kepada Raja Majapahit dan bercerita tentang Prabu Kelana Suwandana dari Kerajaan Bantarangin ingin mempersunting Dewi Songgolangit dari Kerajaan Kediri. Dua cerita tersebut mempunyai kekuatan isi cerita yang sama besar. Entah cerita yang mana yang benar. Belum ada peneliti yang berhasil menemukannya. Selain dua cerita tersebut ada yang menyebutkan terdapat 5 versi cerita asal-usul Reog Ponorogo.

Pada kesempatan posting kali ini saya akan meresensi salah satu buku yang menceritakan asal-usul Reog Ponorogo. Berikut resensi saya,



Data Buku
  • Judul : ASAL-USUL REOG PONOROGO
  • Pengarang : M.B Rahimsyah AR.
  • Penerbit : Penerbit Karya Anda, Angota IKAPI
  • Tahun Terbit dan Cetakan : 1990, Cetakan I
  • Tebal : iv + 32 halaman
  • Harga Buku : -

3/12/2011

Reog Keliling Desa

Ponorogo terkenal dengan kesenian khas berupa Tari Reog. Masyarakat Indonesia bahkan dunia sudah megenal tarian ini. Kekhasan gerak tarian, kostum setiap penari dan gamelan pengiring menyajikan sebuah pertunjukan spektakuler sehingga menarik untuk disaksikan. Begitu juga dengan cerita yang terkandung dalam pertunjukan, menarik untuk dihayati.


Waktu masih kecil, saya sering di ajak bapak melihat pertunjukan Tari Reog keliling desa. Masih membekas di ingatan, jalan desa penuh dengan warga yang melihat. Tubuh kecil ini pun dipangkul beliau agar dapat melihat Prabu Klono Sewandono, Barongan, Bujang Ganong, Warok dan Jathilan menari. Pada awalnya saya takut seandainya terjatuh, tetapi bapak memegang kedua tangan saya dan mengajak menari dengan iringan gamelan khas kesenian Reog. Senang dapat melihat pertunjukan di kala itu.

2/12/2011

Penduduk dan Kebudayaan di Jawa

Sumber Artikel    : indonesiatravel
Sumber Gambar : ponorogo

"Languages"
The original languages on Java are Sundanese in West Java and Javanese with many variations and dialects. In Jakarta, the Betawi dialect is used, and due to its democratic and open style it has become the preferred language of young people. So much so that most of the shows and soap operas on television today use Betawi dialect or vocabulary.
Bahasa Indonesia is the country’s national language and is the official language used in official meetings and correspondence, rules and regulations, and on television news cast. Most people on Java speak at least two languages, their mother tongue and Bahasa Indonesia. . . . .

10/30/2010

Bulan Purnama

Beberapa tempat di Indonesia memiliki tradisi di malam bulan purnama. Begitu juga di kota saya, Ponorogo tercinta. Setiap bulan, Dinas Kebudhayaan dan Pariwisata Pemerintah Ponorogo selalu mengadakan pagelaran seni di Alun-alun. Pagelaran ini menampilkan tari khas kota Ponorogo yaitu Tari Reog dan beberapa seni tari tradisional dan tari kreasi baru dari seniman Ponorogo. Antusiasme dari masyarakat Ponorogo dan sekitar tampak nyata meramaikan alun-alun. Akhir bulan September, setelah lama tidak melihat, akhirnya saya mendapat kesempatan melihat pagelaran. Berikut ini adalah foto-foto yang berhasil saya ambil;
Tari Kreasi Baru
Reog (Persiapan)
Guru Warok
Warog


Jathilan

Bujang Ganong
Jathilan, Bujang Ganong dan Barongan
Bujang Ganong
Barongan, Warog dan Jathilan
Reog
Prabu Klonosewandono
Alun-alun Ponorogo