Rasa Kidung, Engwang Suksma Adiluhung, Yang Widhi, Oleh Kridaning Gusti, Gelar Gulung Kersaning Kang Maha Kuasa - "REYOG"
Showing posts with label alam-ponorogo. Show all posts
Showing posts with label alam-ponorogo. Show all posts

7/22/2011

Kemarau di Air Terjun Pletuk

Indonesia adalah salah satu negara yang sebagian besar wilayahnya mengalami 2 musim, yaitu Penghujan dan Kemarau. Namun, akhir-akhir ini Planet Bumi sedang mengalami Pemanasan Global yaitu, meningkatnya suhu rata-rata global yang kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas tidak peduli manusia kepada alam. Telah banyak manusia melakukan penebangan liar tanpa menanam dan merawat kembali. Sehingga jumlah penyeimbang udara di Bumi semakin berkurang.

Samar-samar Pelangi
Ponorogo adalah kota kecil bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di Propinsi Jawa Timur. Selain terkenal dengan Kesenian Reyog dan Wisata Alam Telaga Ngebel, terdapat satu lagi obyek wisata yang dapat menjadi pilihan manteman bertamasya. Lokasinya berada di Ponorogo bagian timur selatan, yaitu di Desa Jurug, Kec. Sooko. Terlukislah di sana pemandangan alam pegunungan Wilis dan Air Terjun Pletuk. Air yang bersumber dari Gunung Wilis tersebut terjun bebas, menyegarkan siapa saja yang berdiri di area air terjun. Pemandangan alam berupa tebing, menjulang tinggi, menggugah adrenalin manteman pemanjat tebing.

6/04/2011

Air Terjun Sunggah

Pertengahan bulan April 2011, salah satu sumber berita di dunia maya yaitu Wartapedia.com, menampilkan 2 buah foto panorama alam dari daerah Ngrayun, Ponorogo. Bagi saya sendiri yang tinggal di Ponorogo, berita itu cukup mengagetkan, begitu juga manteman saya yang baru mendengar. Sebuah panorama air terjun dan tebing tersebut menyebar sugesti tinggi untuk bertamu ke sana.

Beberapa kali saya dan manteman berencana pergi, baru Rabu (01/06) kemarin kami memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan bermodal alamat lokasi yang belum jelas. Hanya nama desa dan kecamatannya saja yang tertanam diingitan, yaitu Desa Selur, Kecamatan Ngrayun. Sekitar jam 8 pagi, bertiga kami berangkat naik sepeda motor. Menurut sepengatahuan kami, untuk menuju Kec. Ngrayun dari pusatkota Ponorogo terdapat 3 jalur. Pertama, lewat Balong - Slahung - Ngrayun. Kedua, lewat Siman - Jetis - Bungkal - Ngrayun. Ketiga, lewat udara yaitu terbang. (^^^). Menurut peta Ponorogo, letak letak Desa Selur berada di Kec. Ngrayun bagian timur, sehingga jalur kedualah yang kami pilih. Walaupun terdapat beberapa titik kerusakan di jalan, tetap kami lewati. Beberapa kali kami berhenti dan bertanya kepada penduduk sekitar di mana lokasi tepat Air Terjun Sunggah tersebut. Barulah, sekitar jam 10 pagi kami sampai di Desa Selur, namun belum di lokasi tepat air terjun tersebut. Di hadapan kami, terlukis jalan makadam, hutan cemara, sawah terasering dan terdengar jauh suara deburan air terjun jatuh di atas batu.

3/30/2011

Bukit Pringgitan

Kurang lebih 1 tahun yang lalu, bersama Yogi, Mas Seto dan Zainal, saya mendaki sebuah bukit yang ada di Ponorogo. Bukit tersebut bernama Pringgitan yang lokasinya berada di Kecamatan Slahung dengan ketinggian 805 mdpl. Bagi saya, ini adalah pendakian ke dua di bukit tersebut. Kerinduan ketika menghirup udara segar, dipeluk hawa dingin pegunungan dan beberapa pengalaman yang bermanfaat, menjadikan semangat untuk mendaki lagi.

Ketika menginjak hari pendakian, cuaca hendak menyurutkan semangat kami. Mulai sore hari sampai petang cuaca mendhung dan turun hujan rintik. Tetapi kami tetap meluncur saja, dalam benak saya muncul pertanyaan, "apa yang akan terjadi jika mendaki dalam cuaca yang kurang bersahabat dengan kita?". Di samping itu suasana hati yang sedang dilanda rindu semakin menyemangati kami. Sore hari menjelang maghrib, kami berangkat walau hujan rintik belum reda dengan terlebih dahulu meminjam perlengkapan tim GARUDA PALA SMAN 2 Ponorogo.

Kemudian perjalan ke Pringgitan kami mulai sedangkan mendung masih tetap teguh dengan pendiriannya di sepanjang jalan. Alhamdulillah . . . hujan sudah reda. Sebelum waktu maghrib habis, langsung saja kami berhenti untuk beribadah dan berdoa di sebuah masjid kecil. Perjalanan kami lanjutkan kembali. Tibalah kami di desa Caluk, Slahung yang merupakan salah satu jalur pendakian ke puncak Pringgitan. Selain desa Caluk terdapat dua lagi jalur perdakian, yaitu di desa Wates perbatasan Ponorogo dan Pacitan, dan di desa Broto

Kami memilih jalur pendakian lewat desa Caluk yang lebih dekat. Di sana, kami disambut pintu masuk yang di sampingya terdapat makam jawa. Petang mulai menyebar, langsung saja kami mendaki menggunakan sepeda motor melewati rumah-rumah penduduk, kandhang-kandhang ternak, ladang di atas jalan makadam dengan kondisi basah dan licin. Karena kesalahan dalam berkendara di medan seperti ini, roda motor tergelincir dan saya pun terjatuh. (hahaha . . . :-D. apes-apes . . .). Walau terjatuh tak menyurutkan langkah, pendakian tetap kami lanjutkan. Sampailah di tempat penitipan sepeda motor dan sebuah mushola di ketinggian kurang lebih 605 mdpl. Sejenak kami beristirahat dan melakukan ibadah sholat isya'.

Pendakian kami lanjutkan kembali, tidak dengan sepeda motor melainkan jalan kaki dengan bantuan sentolop handphone. Suasana petang di jalan yang basah dan licin serta dihiasi kotoran ternak membuat pendakian kami berwarna dan beraroma.(hehehe . . .). Hujan rintik embun pegununganpun mulai turun perlahan, membasuh lelah kami berempat. Di samping kesenangan tersebut, berhati-hati dalam pendakian tetap kami perhatikan.

Sampailah kami di puncak 805 mdpl. Sejauh mata memandang hanya putih di langit dan hitam di bumi. Hawa dingin langsung saja memeluk tubuh. Selanjutnya kami nyalakan kompor praktis untuk memasak air dan mie  instan serta mendirikan Doom untuk berlindung. Hujan mulai turun, kami memutuskan untuk berbincang-bincang menikmati mie instan dan nescafe di dalam Doom. Hujan turun semakin deras, tak disangka air menetes dari atas. Seiring rokok yang tersedia mulai tuntas oleh manusia-manusia yang nggragas, bergegaslah kami gugur gunung memperbaiki Doom di bawah hujan deras agar kami bisa tertidur pulas.

Malam berubah menjadi pagi, matahari terbit menyebarkan kehangatan. Embun pegunungan mulai turun menyusuri lekuk-lekuk tubuh bumi. Asap-asap dapur mulai naik, Kota Ponorogo menampakkan semangat pagi hari dan menyalurkannya ke tubuh kami. Alhamdulillah, sebuah keinginan telah tercapai. Tak lupa kami mengabadikan cerita dari puncak.



3/24/2011

Bersepeda ke Air Terjun Selorejo

Mas Anto dan salah satu penduduk sekitar

Air Terjun Selorejo yang dulu bernama Air Terjun Toyo Marto selain terkenal dengan panoramanya, juga terkenal dengan kondisi jalan yang kurang baik dan jauh. Hal ini tidak mematahkan semangat MTB Ponorogo Crew untuk Go Green menakhlukkan jalan menuju air terjun tersebut. Cuaca saat ini yang kurang bersahabat pun mereka hadapi dengan mengayuh sepeda gunung kilometer demi kilometer, tentunya dengan berbekal pengalaman yang cukup. Berikut ini adalah foto-foto yang telah mereka abadikan :

2/03/2011

CAGAR ALAM GUNUNG PICIS


Sumber : HERY PRAMUDYA WIJAYA S.Hut
SK : GB No. 36 Stbl. No. 43, 4 Februari 1924



A. Keadaan Fisik
Letak dan Luas
- Wilayah Administratif : Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

- Geografis : 07°44'20-07°45'41 LS dan 111°39'12-111°39'44 BT

Batas-batas :
-Sebelah Utara : Hutan Produksi Pinus PT Perhutani dan Desa Pupus
- Sebelah Selatan : Hutan Produksi Pinus PT Perhutani
- Sebelah Barat : Hutan Produksi Pinus PT Perhutani dan Desa Gondowido
- Sebelah Timur : Hutan Produksi Pinus PT Perhutani
- Luas : 27,90 Ha

Topografi : Dari sebelah barat sampai ke arah timur topografinya
bergelombang sedang, utara ke selatan topografi curam, dengan kelerengan antara 45°-60°. Ketinggian tempat ±1200 mdpl.

Geologi dan Tanah : Terdiri atas batuan vulkanik sedangkan keadaan tanahnya adalah kompleks mediteran merah kuning, grumusol, latosol, dan batuan-batuan basis serta intermedier.

Iklim :
a. Tipe iklim C dengan nilai Q=57,4% (Schmidt dan
Ferguson).
b. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2647 mm dengan rata-rata hari hujan sebesar 147 hari.
c. Musim hujan terjadi pada bulan Nopember hingga Mei sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juni hingga Oktober.


1/22/2011

Ponorogo dari Udara

"Ponorogo dari Udara" memperlihatkan kota Ponorogo jika dilihat satelit melalui Google Maps. melalui Google Maps, Manteman dapat mengakses Peta Dunia. Saya memanfaatkan aplikasi terbaru di Google Maps yaitu membuat peta lokasi kota Ponorogo sendiri. Aplikasi ini diluncurkan pihak Google mungkin untuk memperjelas penampakan suatu lokasi di Google Maps. Hal ini mungkin dikarenakan, beberapa daerah khususnya di Indonesia penampakan suatu lokasi di Google Maps tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya di Ponorogo, nama dari suatu daerah ada yang tidak cocok, tidak sesuai tempatnya.
Berikut ini adalah gambar-gambar penampakan kota Ponorogo dari Aplikasi terbaru di
Google Maps :

Ponorogo
Rute ke Telaga Ngebel

8/11/2010

Air Terjun Selorejo

Selamat datang di Ponorogo - Ponorogo bagian timur terkenal karena memiliki panorama alamnya. Yang paling terkenal adalah Telaga Ngebel. Selain Telaga Ngebel yang mempunyai mitos di balik keindahannya, terdapat juga tempat wisata lain yang tak kalah untuk dijadikan alternatif tujuan wisata ketika berkunjung ke Ponorogo. Tempat wisata tersebut adalah sebuah air terjun. 

Penduduk setempat memberi nama "Selorejo". Lokasi tempat wisata ini tidak jauh dari  telaga. Pengunjung yang sedang berada di Telaga dapat langsung menuju ke air terjun. Dengan menelusuri jalan naik yang berada di timur lapangan utama telaga

Telaga Ngebel dari Desa Gondowido
Panorama di perjalanan

8/06/2010

Alam Ponorogo

Pringgitan - Slahung
Air Terjun Selorejo
Pringgitan, Slahung, Ponorogo
Pringgitan,Slahung, Ponorogo
Telaga Ngebel
Air Terjun Pletuk, Sooko, Ponorogo

Air Terjun Pletuk, Sooko, Ponorogo
Tebing Pletuk, Sooko, Ponorogo
Telaga Ngebel, Ponorogo

Telaga Ngebel dilihat dari Desa Gondowido, Ponorogo
Air Terjun Selorejo



MARI KITA JAGA KEASRIAN ALAM DI SEKITAR AGAR KESEIMBANGAN DAN KETENTRAMAN TERCIPTA