Rasa Kidung, Engwang Suksma Adiluhung, Yang Widhi, Oleh Kridaning Gusti, Gelar Gulung Kersaning Kang Maha Kuasa - "REYOG"

8/22/2013

Tua Nan Muda

Pagi itu(22/8), Matahari mendahului mata ini memulai aktivitas, alias saya bangkong(bangun kesiangan). Memang apa-apa(negasi dari tidak apa-apa). Pagi itu saya bergegas berangkat ke Desa Kalisat, Bungkal, Ponorogo. Tujuannya mengantarkan satu set kurang 2 buah Angklung yang tua dan rusak ke pengrajin/ seniman Angklung agar diperbaiki(alias servis). Angklung ini adalah bagian dari seperangkat gamelan Organisasi dan Paguyuban yang saya ikuti.

 
Beberapa menit kemudian, sampailah saya di rumah pengrajin/ seniman tersebut. Halaman yang cukup luas dan bangunan tua yang masih berdiri. Tak lama, seorang "tua nan muda" berjalan keluar, mengajak masuk ke dalam bangunan tersebut. Tujuan awalpun saya sampaikan. Belum sempat berkenalan, simbah bergegas ke serambi samping rumahnya yang di pinggir jalan raya dan berpemandangan jauh di timur sawah serta pegunungan Wilis.
Dengan keahlian dan ketrampilannya, simbah melagukan tembang Jawa dengan Angklung sederhana yang berusia kurang lebih 20 tahun dan warnanya telah pudar. Angklung ini digunakan untuk melaraskan/ menyetel/ mengatur nada angklung buatan beliau yang lain. Selain bernyanyi dengan Angklung, simbah menerangkan Laras Slendro dan Pelog(Tangga Nada Tembang Jawa). Jari-jarinya seakan muda, menari, senang, dan damai. Sedangkan saya menjadi pendengar setia.


Beberapa menit berlalu, akhirnya saya bisa ngobrol lebih dekat. Sambil memegang Angklung yang saya bawa, beliau menjawab pertanyaan saya. "Yadimen" atau teman-temannya memanggil "Mbah Yadimen Krusuk" yang berusia 83 tahun. Beliau adalah salah satu sesepuh Reyog dan Pengrajin Angklung Ponorogo.

No comments:

Post a Comment

. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .