Bulan Ramadhan untuk tahun ini hampir usai, Hari Kemenangan Idul Fitri tinggal beberapa langkah lagi, akankah kita menang? silahkan jawab, tentunya dengan wiraga, wirama, dan wirama yang dapat dipertanggung jawabkan. Pada diri sendiri, orangtua, lingkungan, dan tentunya kepada TUHAN.
|
Alun-alun Ponorogo |
Jalan-jalan mulai ramai dengan lalu-lalang manusia, berjalan, berlari, dengan berbagai perasaan yang berbeda. Senang, susah, ikhlas, ataupun marah, silih berganti dan berarus. Salah banyak dari mereka, sebut saja dengan nama "Pemudik". Pemudik itu melakukan perjalanan kembali dari tempat yang jauh di mato orangtua. Kembali dengan membawa hasil perjuangan hidup yang sementara dihentikan, untuk bercengkrama kembali dengan suasana tanah leluhur.
|
Alun-alun Ponorogo |
Kota kecil Ponorogo menjadi bagian daripada euforia tersebut. Banyak "Pemudik" yang kembali, untuk sekedar mampir berbuka dengan minum Dawet Jabung, makan Getuk Golan, Sate Ayam, ataupun minum dan makan ketupat di rumah masa kecil. Mereka kembali sembahyang di Masjid, keliling Alun-alun, menyuarakan mercon ataupun dor doran, menghirup sejuk air Telaga Ngebel, Air Terjun Pletuk dan Selorejo.
No comments:
Post a Comment
. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .