Pertengahan bulan April 2011, salah satu sumber berita di dunia maya yaitu Wartapedia.com, menampilkan 2 buah foto panorama alam dari daerah Ngrayun, Ponorogo. Bagi saya sendiri yang tinggal di Ponorogo, berita itu cukup mengagetkan, begitu juga manteman saya yang baru mendengar. Sebuah panorama air terjun dan tebing tersebut menyebar sugesti tinggi untuk bertamu ke sana.
Beberapa kali saya dan manteman berencana pergi, baru Rabu (01/06) kemarin kami memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan bermodal alamat lokasi yang belum jelas. Hanya nama desa dan kecamatannya saja yang tertanam diingitan, yaitu Desa Selur, Kecamatan Ngrayun. Sekitar jam 8 pagi, bertiga kami berangkat naik sepeda motor. Menurut sepengatahuan kami, untuk menuju Kec. Ngrayun dari pusatkota Ponorogo terdapat 3 jalur. Pertama, lewat Balong - Slahung - Ngrayun. Kedua, lewat Siman - Jetis - Bungkal - Ngrayun. Ketiga, lewat udara yaitu terbang. (^^^). Menurut peta Ponorogo, letak letak Desa Selur berada di Kec. Ngrayun bagian timur, sehingga jalur kedualah yang kami pilih. Walaupun terdapat beberapa titik kerusakan di jalan, tetap kami lewati. Beberapa kali kami berhenti dan bertanya kepada penduduk sekitar di mana lokasi tepat Air Terjun Sunggah tersebut. Barulah, sekitar jam 10 pagi kami sampai di Desa Selur, namun belum di lokasi tepat air terjun tersebut. Di hadapan kami, terlukis jalan makadam, hutan cemara, sawah terasering dan terdengar jauh suara deburan air terjun jatuh di atas batu.
Beberapa kali saya dan manteman berencana pergi, baru Rabu (01/06) kemarin kami memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan bermodal alamat lokasi yang belum jelas. Hanya nama desa dan kecamatannya saja yang tertanam diingitan, yaitu Desa Selur, Kecamatan Ngrayun. Sekitar jam 8 pagi, bertiga kami berangkat naik sepeda motor. Menurut sepengatahuan kami, untuk menuju Kec. Ngrayun dari pusatkota Ponorogo terdapat 3 jalur. Pertama, lewat Balong - Slahung - Ngrayun. Kedua, lewat Siman - Jetis - Bungkal - Ngrayun. Ketiga, lewat udara yaitu terbang. (^^^). Menurut peta Ponorogo, letak letak Desa Selur berada di Kec. Ngrayun bagian timur, sehingga jalur kedualah yang kami pilih. Walaupun terdapat beberapa titik kerusakan di jalan, tetap kami lewati. Beberapa kali kami berhenti dan bertanya kepada penduduk sekitar di mana lokasi tepat Air Terjun Sunggah tersebut. Barulah, sekitar jam 10 pagi kami sampai di Desa Selur, namun belum di lokasi tepat air terjun tersebut. Di hadapan kami, terlukis jalan makadam, hutan cemara, sawah terasering dan terdengar jauh suara deburan air terjun jatuh di atas batu.
Sepanjang perjalanan di Desa Selur, kami menangkap raut wajah ramah dari penduduk setempat. Tibalah kami di sebuah rumah dan sedikit berbincang dengan ibu pemilik. Karena jalan menuju lokasi air terjun belum dapat dilalui sepeda motor, kami minta ijin menitipkan kendaraan kepada beliau. Untuk sampai ke lokasi air terjun, kami harus melewati halaman rumah dan ladang penduduk, menelusuri saluran irigasi serta menuruni terasering dengan hati-hati. Menurut salah satu teman saya, Zeni Vengeance, perjalanan menuju TKP teringat film perang AS vs VIETNAM. Kalau di TKP teringet JURASSIC PARK, hutan-hutan di sekelilingnya teringat LORD OF THE RING. Di sana terdapat banyak batu besar yang di sela-selanya mengalir air yang cukup jernih dan deras. Sedangkan menurut Erwin Caprut, dia ketakutan karena melihat mkhluk hijau berendam. (^^^). Hehehe... Salam sejuk dari Ponorogo . . . .
4 comments:
it imposibel....
:)
:)
wah tempate kui neng ngendi kang, adoh karo omahku kie
he ho, lokasi di Desa Ngrayun, Ponorogo. Lha mas Edi omae ngendi lo . . .?
CAPRUT itu arti kalimatnya apa yach.?
Post a Comment
. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .