Awal bulan Juni kamaren, tepatnya tanggal 6, menjadi awal pementasan Tari Reyog di rumah warga dan keliling kampung. Pementasan itu untuk memeriahkan hajatan perkawinan salah satu warga Desa Mangkujayan. Kemarin, tanggal 27 Juni, menyusul 1 pementasan Tari Reyog lagi. Kali ini ada salah satu warga yang nanggap untuk memeriahkan hajatan kitanan anaknya. Pementasan tersebut mulai sekitar Pukul 14.00 WIB, istirahat ketika waktu Sholat Ashar, kemudian dilanjutkan sampai menjelang Maghrib.
Kemarin, seperti biasanya ketika ada salah satu warga yang nanggap Reyog, warga sekitar berbondong-bondong berkumpul untuk melihat hiburan yang jarang digelar ini. Warga berkumpul mengelilingi tempat pertunjukan yang bertempat di barat rumah pemilik hajatan. Di sana saya melihat semua golongan manusia, dari manusia usia balita, anak-anak, remaja, dewasa dan kakek-kakek. Mereka menikmati alunan gamelan, gerakan penari-penarinya dan mungkin ada beberapa manusia yang memahami untuk menambah ilmu tentang Tari Reyog. Selain foto di atas, berikut foto-foto yang lain :
Ultraman dan Singobarong |
Penabuh Gamelan, Pembarong dan Jathilan |
Eyang |
Jathilan |
Singobarong |
Singobarong |
Ndang ndang ndang, suara Gendang berbunyi. Thuk, suara Kethuk. Nang ning nong nung, suara Kenong. Suara Slompret, Ketipung, Gong Kempul, Angklung dan Gung suara Gong. Semua membentuk irama khas, menyatu dan seimbang. Sampai ketemu di lain waktu . . . !
No comments:
Post a Comment
. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .