Dewi Songgolangit merupakan putri mahkota dari Kerajaan Kediri dalam salah satu versi cerita asal-usul Reyog Ponorogo. Mempunyai paras wajah yang cantik dan berbudi pekerti luhur menjadi daya tarik bagi raja-raja dan putra mahkota di wilayah Pulau Jawa. Sifat luhur tersebut ditunjukkan ketikan hendak memilih pasangan hidup. Sang Dewi memohon petunjuk dari Sang Hyang Widhi dengan bersemedi. Dan hanya ada satu pemenang yang berhasil mendapatkan hati Sang Dewi dengan mempertontonkan kesenian baru dan hewan berkepala dua sesuai syarat yang telah diucapkannya. Dialah Sang Prabu Kelana Suwandana dari Kerajaan Bantarangin yang berkuasa di Wengker, Ponorogo. Cerita tersebut menjadi cerita resmi dan abadi dalam setiap pertunjukan Tari Reyog.
Karena cerita yang populer tersebut, nama Dewi Songgolangit sangat terkenal di kota Ponorogo dan sekitarnya. Sebagai bentuk penghargaan terhadap kebudayaan yang mengharumkan kota Ponorogo, nama "Pasar Legi" yang telah terbakar hebat beberapa tahun lahu, kini telah berdiri bangunan pasar baru dan diberi nama "Pasar Songgolangit". Pasar tersebut menjadi salah satu pusat perdagangan tradisional dan moderen yang menjadi kebanggaan masyarakat Ponorogo.
Tidak hanya itu saja, di area taman Kabupaten Ponorogo atau warga sekitar menyebutnya area Blok M (Blok Macan) terdapat sebuah patung Sang Dewi berdiri tegak di atas sebuah kolam air mancur. Letaknya tepat di belakang patung pria yang menyambuk gerombolan macan. Sepengetahuan saya patung pria itu adalah gambaran Sang Prabu Kelana Suwandana sedang menyambuk gerombolan macan. Patung-patung tesebut menyajikan sebuah cerita khas kota kecil Ponorogo yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berlibur. Dewi Songgolangit memancarkan wangi tersendiri dari cerita legendaris Reyog Ponorogo.
No comments:
Post a Comment
. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .