Rasa Kidung, Engwang Suksma Adiluhung, Yang Widhi, Oleh Kridaning Gusti, Gelar Gulung Kersaning Kang Maha Kuasa - "REYOG"

2/29/2012

Baroeklinting dan Mbok Rondo

Masih terdengar walau lirih legenda dari timur. Tentang asal-usul terjadinya telaga asri besembunyi di balik bukit pegunungan Wilis. Telaga Ngebel namanya.


Konon Telaga Ngebel terjadi akibat kemarahan seorang anak laki-laki bernama Baruklinting, penjelmaan seekor naga terhadap manusia yang ditemuinya tidak memberi makanan. Padahal, manusia tersebut mempunyai hajatan pernikahan yang sudah pasti mempunyai makanan banyak. Entah mengapa manusia bersifat seperti babi yang rakus???. Selain tidak memberi makan, manusia itu memaki dan mengusir Baruklinting dari tempat hajatan. Namun, Baruklinting ditolong seorang menusia tua bernama Mbok Rondo. Beliau lewat dan menghampiri Baruklinting sambil memberi makanan. Senanglah hati baru Klinting, namun dia masih marah dengan manusia-manusia yang rakus itu.


Akhirnya, Baruklinting mengadakan sayembara dengan menancapkan sebuah kayu. Sebelumnya, dia berpesan kepada Mbok Rondo untuk mempersiapkan perahu dari lesung dan dayung dari entong. Sayembara tersebut berisi: "Barang siapa mampu mencabut kayu, saya akan pergi dari desa ini!". Satu persatu manusia penghuni desa tidak mampu mencabut. Maka, Baruklinting mencabut kayu itu sendiri dan keluarlah air yang banyak sehingga terjadi bencana air bah. Sehingga, terciptalah sebuah genangan air, yang luas. Hanya satu manusia yang selamat yaitu Mbok Rondo, perempuan tua yang memberi makan Baruklinting dengan ikhlas yang naik perahu.

Lokasi telaga yang berada di daerah Ngebel, penduduk sekitar memberi nama Telaga Ngebel. Seakarang, Telega Ngebel menjadi salah satu objek wisata unggulan Kota Ponorogo. Kondisi yang semakin ramai, menjadi sumber penghasilan penduduk telaga. Di telaga bagian pojok timur utara terdapat keramba yang menghasilkan ikan nila. Sedangkan di pinggir telaga berdiri warung-warung kopi, restoran nila bakar, penjual buah, dan pedangan-pedagang lain. Namun, hal ini menimbulkan sampah-sampah bergeletakan di pinggir telaga hingga beterbangan bersama debu. Mbok Rondo, figur manusia baik dan ikhlas telah menjadi legenda  bersama asrinya telaga. Tampaknya manusia-manusia hanya rakus peduli dengan mencari penghasilan tanpa memperhatikan lingkungan. Apa yang akan dipersiapkan manusia-manusia, seandainya Baruklinting muncul tiba-tiba! :-).

No comments:

Post a Comment

. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .