Ponorogo merupakan salah satu kota kecil yang mendapat penghargaan Adipura di Indonesia. Penghargaan yang membanggakan bagi pemerintah dan rakyat Ponorogo. Silahkan lewat perempatan Pasar Legi, di sana berdiri tegak menghadap ke utara, Patung Suromenggolo (kalo nggak salah nama!!! maaf!!! he ho!!!), menjunjung tinggi pengghargaan Adipura. Simbol yang mengatakan rasa bangga pemerintah dan rakyat Ponorogo terhadap kotanya yang "sejahtera".
Melalui beberapa program, pemerintah berseru kepada rakyat Bumi Ponorogo untuk menjaga kebersihan. Contohnya, setiap hari jum'at, di lingkungan pemkab., ada program jum'at bersih. Mereka terlihat bergotong-royong membersihkan kantor, alun-alun, taman, dan fasilitas yang lain. Namun, masih saja terlihat sampah beterbangan dan beberapa fasilitas umum yang tidak terawat yang tembok-temboknya tertulis coretan gak jelas. Akibatnya, keindahan kota mulai luntur sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi gunungan sampah busuk apabila tidak segera ditindak lanjuti. Apa yang hendaknya kita lakukan?
Untuk menciptakan kota terbersih ataupun terindah sehingga dapat menarik wisatawan luar Ponorogo, perlu adanya kerjasama baik antara pemerintah dan rakyat. Perlukah mengingat dan memahami lebih dalam pepatah "Kebersihan sebagian dari iman"? Silahkan bertanya kepada makhaluk yang anda anggap paham tentang kebersihan dan iman. Ingat dan pahami pula slogan kota Ponorogo saat ini yaitu, Manunggaling Cipto, Roso lan Karso agawe rahayuning Bumi Ponorogo. Apabila hanya bersih di luar tubuh sama saja dengan omong kosong. Beberapa waktu lalu, saya mendengar isu korupsi di lingkungan pemerintah dan juga rakyat yang cukup mengagetkan. Ndonyo arep dadi opo? (Dunia akan menjadi apa?). Mengecewakan!!!. Ndonyo koyo opo, ingkang badhe damel urip putro lan cucu kito? (Dunia seperti apa yang akan dihuni untuk hidup anak cucu kita?.
No comments:
Post a Comment
. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .