Rasa Kidung, Engwang Suksma Adiluhung, Yang Widhi, Oleh Kridaning Gusti, Gelar Gulung Kersaning Kang Maha Kuasa - "REYOG"

10/26/2011

Musik Bahasa Universal

Wow . . . beberapa waktu yang lalu, saya dikejutkan oleh pembaharuan situs/ web pawargo.com. Di sana terpampang foto musisi kelas Internasional dan Lokal. Siapakah mereka? Hohoho . . . . Arrington De Dionyso adalah nama salah satu dari mereka, musisi ini berasal Olympia, Washington United States. Kemarin, dia memainkan Seksopon, mengkolaborasikan musik Reog Ponorogo dan Rock yang ditekuninya dengan musisi Reog lokal. Meraka tampil dalam Pembukaan Art Fair di Perpustakaan, Malang, Jawa Timur(20/10).

 
Arrington de Dionyso merupuakan salah satu musisi eksperimental papan atas US. Dia tercatat sudah 2 kali konser di Indonesia, yaitu Jakarta Noise#1 dan #2. Awal Oktober tahun ini, ternyata dia telah mengunjungi Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, Bali, dan puncaknya di Jakarta, menjadi headliner dan satu-satunya pengisi di Jakarta Noise#3 dari luar Indonesia.

Arrington de Dionyso dikenal sebagai seorang musisi yang tertarik dengan budaya Indonesia, terbukti dari nama proyeknya, Malaikat dan Singa, lirik lagunya yang berbahasa Indonesia (beberapa merupakan terjemahan puisi karya penyair William Blake), dan studi gamelan yang pernah diambilnya karena terinspirasi oleh kebudayaan Indonesia, seperti Kuda Lumping, Reog, Jaipong, dan Dolala. Bersama Malaikat dan Singa, ia telah merilis dua album yang masing-masing berjudul Malaikat dan Singa serta Suara Naga. Arrington juga memiliki teknik vokal kerongkongan unik, di mana ia menggunakan varian menyanyi yang digunakan orang-orang Tuva di selatan Siberia.

[Sumber informasi : 1. Rolling Stone IndonesiaI ,2. Rolling StoneII, 3. Ponorogozone(foto)]

No comments:

Post a Comment

. . . salam damai dan terima kasih atas komentar dari sobat blogger . . .